Sejarah Kembang Api
Menurut sejarahnya, kembang api bermula dari ditemukannya petasan pada abad ke-9 di Cina. Pada waktu itu, seorang juru masak secara tidak sengaja mencapur tiga bahan bubuk hitam (black powderI) yang ada di dapur, yaitu garam peter atau KNO3 (Kalium nitrat), belerang (sulfur), dan arang dari kayu (charcoal). Teryata, campuran ketiga bahan tersebut merupakan bubuk mesiu yang mudah terbakar. Jika bubuk mesiu itu dimasukan kedalam sepotong bambu yang diberi sumbu dan kemudian di bakar, maka mesiu itu akan meledak dan mengeluarkan suara ledakan keras.
Pada zaman Dinasti Song (960-1279 M), masyarakat Cina kemudian mendirikan pabrik petasan. Bahan baku tabung diganti dengan gulungan kertas yang kemudian dibungkus dengan kertas merah di bagian luarnya. Petasan ini kemudian menjadi dasar dari pembatan kembang api, yang lebih menitikberatkan pada warna-warni dan bentuk pijar-pijar api di udara.
Untuk membuat kembang api, dibutuhkan seorang ahli yang mengerti reaksi kimia dan fisika. Setelah bertahun-tahun, para ahli kembang api akhirnya bisa membuat kembang api berwarna-warni, seperti merah yang berasal dari strontium dan litium, warna kuning berasal dari natrium, warna hijau berasal dari barium, dan warna biru dari tembaga. Campuran bahan kimia itu dibentuk ke dalam kubus kecil-kecil yang disebut star. Star inilah yang nantinya akan menentukan warna dan bentuk bila kembang api tersebut dinyalakan.
0 komentar:
Post a Comment
Jangan segan-segan untuk berkomentar ^^
Berkomentarlah menggunakan bahasa yang baik
Komentar yang berbau SARA, Promosi Barang/Jasa, ataupun Konten Dewasa akan langsung di hapus oleh admin.