PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Misteri Pembangunan Borobudur



Candi Borobudur merupakan bukti bahwa kita memiliki nenek moyang yang jago arsitektur.
Tempat yang Tepat
     Arsitek bukan hanya jago membangun, tetapi juga pandai memilih tempat untuk medirikan bangunan. Borobudur dibangun di atas sebuah bukit. Padahal, kebanyakan candi di Jawa dibangun di atas tanah datar. Tampaknya, bukit ini dipilih karena dianggap sesuai dengan rancangan bentuk Borobudur. Kita tahu bahwa Borobudur berbentuk pundek berundak yang mengerucut ke atas. Dengan memilih bukit, batuan yang digunakan untuk membangun dapat dihemat. Bayangkan jika Borobudur dibangun di atas tanah datar. Berapa banyak batu yang diperlukan untuk membangun candi setinggi itu?
Batu Dikunci
     Luas Borobudur 15.129 meter persegi. Candi ini disusun dari 2 juta potongan batuan. Batuan itu tersusun rapi dan kokoh. Padahal, tidak menggunakan perekat semen sama sekali. Sebagian orang mengira batuan itu direkatkan dengan telur ayam. Padahal, kenyataannya, antarbatu hanya saling dikaitkan. Susunannya menyerupai puzzle tiga dimensi. Antarbatu saling mengait dan mengunci sehingga dapat berdiri sangat kokoh.

Panjangnya 500 km
     Ukuran batu rata-rata 25 cm X 10 cm X 15 cm. Panjang potongan batu secara keseluruhan 500 km dengan berat keseluruhan batu 1,3 juta ton.


Candi Borobudur dibangun di atas sebuah bukit.

Cara Membelah Batuan
     Ada dua cara yang, konon, digunakan orang zaman dulu untuk membelah batuan. Pertama, batu yang akan dibelah diberi tanda dengan pahatan. Di atas pahatan itu dinyalakan api. Ketika batu menjadi sangat panas, disiramkanlah air di atas batu itu. Batu panas yang tiba-tiba didinginkan akan pecah.
     Kedua, batu yang akan dibelah diberi tanda dengan pahatan-pahatan berlubang. Lubang-lubang itu diisi semacam pasak kayu. Kemudian, pasak kayu itu diguyur air. Kayu yang basah akan menekan batu hingga pecah.


Teknologi Misterius
     
Hingga saat ini, masih belum ada keterangan yang pasti tentang cara pembangunan Borobudur. Bagaimana orang dulu membawa batu-batu itu dari tempat asalnya? Apakah sudah dipotong-potong? Ataukah masih berupa batuan asli yang besar-besar? Berapa lama proses pemotongan batu-batu itu? Bagaimana cara pekerja mengangkut batu dari halaman candi sampai ke puncak bangunan? Apakah mereka menggunakan alat derek? Jika iya lantas seperti apa alat dereknya? Apakah mereka meminta bantuan dari kalangan jin? Atau mereka mempunya kesaktian yang sulit untuk dpercaya? Semua masih menjadi misteri. Hasil penelitian baru dapat menduga-duga saja.

0 komentar:

Post a Comment

Jangan segan-segan untuk berkomentar ^^
Berkomentarlah menggunakan bahasa yang baik

Komentar yang berbau SARA, Promosi Barang/Jasa, ataupun Konten Dewasa akan langsung di hapus oleh admin.