Kisah Pagoda Emas
Kalau jalan-jalan ke Myanmar, jangan lupa singgah ke Pagoda Kencana Shwedagon. Di siang hari, pagoda ini berkilau menyilaukan mata. Di malam hari, kemilaunya memancar hingga di kejauhan. Setiap orang pasti berdecak kagum! Apa sebabnya bangunan ini dianggap sebagai keajaiban dunia??
Permata yang berharga
Luas komplek Pagoda Shwedagon ini sekitar 114 hektar. Terdiri dari ratusan stupa, kuil dan patung. Pagoda utamanya dilapisi lempengan-lempengan emas. Puncak stupanya bertahtakan 4.531 berlian dan sekitar 2.317 batu delima. Itu sebabnya pagoda ini menjadi salah satu keajaiban dunia.
Tinggi pagoda ini mendekati 110 meter. Kira-kira setinggi tugu Monas tanpa bangunan wadahnya. Stupa Shwedagon ini sempat rusak akibat dua kali gempa bumi yang terjadi. Namun, Shwedagon dapat dibangun kembali berkat sumbangan logam mulia (emas murni) dari raja-raja yang berkuasa maupun rakyat Myanmar sendiri.
Taphussa dan Bhalika
Menurut para ahli arkeologi, Shwedagon dibangun sekitar abad 6 hingga 10 pada jaman dinasti Mon. Namun, menurut sebuah kisah, usia Shwedagon kira-kira 2.500 tahun. Dahulu kala, konon ada dua bersaudara pedagang India yang bernama Taphussa dan Bhalika. Mereka bertemu Buddha Gautama dan menerima delapan helai rambut Sang Buddha untuk disemayamkan di Birma (Myanmar).
Dengan bantuan raja setempat yang bernama Raja Okkalapa, kedua saudara ini menemukan Bukit Singuttara di kota Yangon (bekas ibu kota Myanmar). Disini, mereka membangun Pagoda Shwedagon dan menjadi tempat suci serta kebanggaan rakyat Myanmar yang sebagian besar menganut agama Buddha.
Patung Hari Kelahiran
Di dalam Shwedagon, juga terdapat patung-patung binatang yang melambangkan hari-hari kelahiran. Patung garuda (hari Minggu), harimau (hari Senin), singa (hari Selasa), gajah (hari Rabu), tikus (hari Kamis), babi (hari Jum'at) dan naga (hari Sabtu). Para umat biasanya memberikan persembahan bunga dan siraman air sambil memanjatkan doa dan permohonan.
Shwedagon dibuka untuk umum dari pukul 08.00 pagi hingga 21.00 malam. Biaya masuk, 5.00 USD atau sekitar Rp45.000,00. Wisatawan yang berkunjung dianjurkan mengenakan pakaian yang sopan dan wajib menanggalkan alas kaki. Kalau kamu berkunjung ke Myanmar, sediakan banyak waktu untuk mengelilingi kompleks Shwedagon yang luas dan memukau ini!
Permata yang berharga
Luas komplek Pagoda Shwedagon ini sekitar 114 hektar. Terdiri dari ratusan stupa, kuil dan patung. Pagoda utamanya dilapisi lempengan-lempengan emas. Puncak stupanya bertahtakan 4.531 berlian dan sekitar 2.317 batu delima. Itu sebabnya pagoda ini menjadi salah satu keajaiban dunia.
Tinggi pagoda ini mendekati 110 meter. Kira-kira setinggi tugu Monas tanpa bangunan wadahnya. Stupa Shwedagon ini sempat rusak akibat dua kali gempa bumi yang terjadi. Namun, Shwedagon dapat dibangun kembali berkat sumbangan logam mulia (emas murni) dari raja-raja yang berkuasa maupun rakyat Myanmar sendiri.
Taphussa dan Bhalika
Menurut para ahli arkeologi, Shwedagon dibangun sekitar abad 6 hingga 10 pada jaman dinasti Mon. Namun, menurut sebuah kisah, usia Shwedagon kira-kira 2.500 tahun. Dahulu kala, konon ada dua bersaudara pedagang India yang bernama Taphussa dan Bhalika. Mereka bertemu Buddha Gautama dan menerima delapan helai rambut Sang Buddha untuk disemayamkan di Birma (Myanmar).
Dengan bantuan raja setempat yang bernama Raja Okkalapa, kedua saudara ini menemukan Bukit Singuttara di kota Yangon (bekas ibu kota Myanmar). Disini, mereka membangun Pagoda Shwedagon dan menjadi tempat suci serta kebanggaan rakyat Myanmar yang sebagian besar menganut agama Buddha.
Patung Hari Kelahiran
Di dalam Shwedagon, juga terdapat patung-patung binatang yang melambangkan hari-hari kelahiran. Patung garuda (hari Minggu), harimau (hari Senin), singa (hari Selasa), gajah (hari Rabu), tikus (hari Kamis), babi (hari Jum'at) dan naga (hari Sabtu). Para umat biasanya memberikan persembahan bunga dan siraman air sambil memanjatkan doa dan permohonan.
Shwedagon dibuka untuk umum dari pukul 08.00 pagi hingga 21.00 malam. Biaya masuk, 5.00 USD atau sekitar Rp45.000,00. Wisatawan yang berkunjung dianjurkan mengenakan pakaian yang sopan dan wajib menanggalkan alas kaki. Kalau kamu berkunjung ke Myanmar, sediakan banyak waktu untuk mengelilingi kompleks Shwedagon yang luas dan memukau ini!
0 komentar:
Post a Comment
Jangan segan-segan untuk berkomentar ^^
Berkomentarlah menggunakan bahasa yang baik
Komentar yang berbau SARA, Promosi Barang/Jasa, ataupun Konten Dewasa akan langsung di hapus oleh admin.