Sejarah Tahu Sumedang
Kata tahu diambil dari bahasa China "Tao Hu" : Tao (kacang) dan Hu (Lumat). Masyarakat China sering menyebutnya dengan daging tak bertulang.
Ong Kino membuat tahu berbahan dasar kedelai lurik yang seperti telur puyuh. Semula tahu dibuat besar, kemudian akhirnya Ong Kino memperkecil ukurannya, dia menambahkan garam dalam potongan tahu tersebut dan hasilnya sangat luar biasa.
Pada tahun 1917 tahu buatan Ong Kino dipasarkan oleh Ong Bun Keng, dia adalah putra Ong Kino. Banyak yang menyukai tahu buatan Ong Bun Keng tersebut, bahkan Pangeran Sumedang, Pangeran Soeriaatmadja juga menyukai tahu buatan Bun Keng.
Ijin Sedot yaaa...
ReplyDelete