PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Misteri Peradaban Suku Maya Part 1



A. Bangsa Paling Misterius di Dunia
     Salah satu bangsa yang paling misterius di dunia adalah Suku Maya, sebuah bangsa yang hingga kini masih menyimpan banyak misteri yang belum bisa diungkap dan belum diketahui jawabannya. Ada peneliti yang menyebutkan bahwa suku Maya adalah negeri titisan dewa. Ada juga yang menyebutnya sebagai bangsa ajaib karena kehebatan mereka dalam berbagai bidang ilmu sebelum bangsa-bangsa lain mempelajarinya.
Hebatnya lagi, katanya suku ini mampu memprediksi waktu kiamat tiba dengan kalender ajaib yang mereka buat dengan perhitungan-perhitungan rumit. Maka, tidak mengherankan bila suku Maya dijuluki sebagai bangsa paling misterius di dunia. Tentu saja memprediksi kiamat itu tidak mungkin, karena hanya Allah SWT yang tahu akan hari kiamat. Kiamat yang diramal suku Maya ini kemungkinan hanya kiamat kecil, seperti bencana alam yang dasyat. Lantas, apa saja misteri-misteri yang lain yang belum terungkap tentang suku Maya?

B. Menguak Peradaban Yang Hilang
     Di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah, hiduplah sebuah suku yang sangat terkenal dengan ilmu perbintangannya. Suku itu bernama suku Maya. Sekitar tahun 250-925 M (Zaman Batu) suku ini mencapai kejayaan di bidang teknologi. Tidak hanya itu, suku ini juga sangat terkenal karena karya dan peradaban uniknya. Suku ini mampu menciptakan bangunan unik yang mereka sebut Chichen Itza. Selain bangunan uniknya, suku ini juga terkenal dengan pengetahuannya di bidang pertanian sebagai contohnya adalah Kanal Drainase yang dibuat untuk mengairi sawah-sawah mereka. Mereka juga menciptakan sumur yang disebut cenotes, padahal ketika itu peradaban dunia belum mengenal teknologi.
Chichen Itza

     Suku Maya adalah masyarakat asli Lembah Yucatan, yaitu sebuah lembah yang terletak di selatan Meksiko dan Guatemala. Suku ini merupakan bekas peninggalan sejarah misterius yang berada di dalam hutan belantara yang terpencil dan sepi. Namun, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa suku ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan bangsa Tiongkok  dan Mongol di belahan bumi lain yang jauh. Peninggalan batu raksasa dan karya seni suku Maya yang mahatinggi, jauh melebihi kehebatan teknologi masa kini.
     Penghuni asli Lembah Yucatan adalah orang berkulit cokelat dan berambut hitam. Suku Maya sudah tinggal di Lembah Yucatan sejak 3.000 tahun sebelum Masehi. Sampai sekarang, suku ini masih ada dan tinggal di Lembah Yucatan.
     Lembah Yucatan terletak di batas daerah tropis, tepatnya di 10 - 22 derajat Lintang Utara. Matahari bersinar terang sepanjang hari di Lembah Yucatan. Udaranya panas dan lembab. Hujan turun selama 6 bulan sepanjang bulan Mei sampai Oktober. Sedangkan, musim kemarau berlangsung selama bulan November hingga April. Di daerah tropis tanaman tumbuh sangat cepat. Oleh karena itu, Lembah Yucatan penuh hutan yang sungguh lebat. Lembah ini tidak banyak mempunyai air. Air tanah hanya bisa diperoleh setelah menggali sumur sedalam 500 m. Suku Maya kuno hanya dapat memperoleh air dari hujan dan rawa-rawa di hutan. Mereka harus menebang dan membakar hutan agar tersedia tanah untuk menanam jagung. Jagung ditanam saat tanah gembur yang terkena air hujan. Untuk mengairi kebun jagung, mereka membuat saluran air dari rawa.
     Namun, sayangnya, tanah Lembah Yucatan kurang subur sehingga hanya bisa ditanami selama tiga kali panen. Setelah panen ketiga, suku Maya kuno harus menebang hutan dan menunggu hujan tiba. Mereka harus mengetahui waktu musim hujan tiba. Sebab, jika mereka terlambat menyiapkan kebun jagung, maka mereka bisa kehabisan bahan makanan. Itulah sebabnya, mereka berusaha menandai waktu musim hujan tiba dengan melihat tanda-tanda alam di sekitarnya.
     Saat itu, di sekitar suku Maya kuno ada pohon, binatang, dan langit, dan manakah yang dijadikan penanda datangnya hujan? Ternyata, musim hujan ditandai dengan gerak matahari, bulan, dan bintang. Benda-benda langit ini menjadi penanda musim bagi mereka. Hasil pengamatan mereka sangat tepat, meskipun dilakukan dengan mata telanjang. Mereka merupakan pengamat langit yang hebat.
     Sebagaimana bangsa-bangsa kuno lainnya, suku Maya sangat percaya terhadap kekuatan dewa. Mereka mempunyai dewa-dewa dengan kekuatan masing-masing, misalnya dewa hujan dewa bumi, dan lain sebagainya. Mereka sering melakukan ritual-ritual untuk memuja dewa-dewa tersebut, seperti mempersembahkan buah kakao (cokelat) hasil panen. Mereka sangat mempercayai bahwa buah kakao adalah buah kesukaan para dewa.
     Selain itu, suku Maya juga sering kali melakukan ritual-ritual yang mempersembahkan tumbal manusia. Konon, tumbal yang mereka berikan untuk dewa ialah anak laki-laki yang masih kecil. Namun ada juga yang mempercayai bahwa tumbal yang diberikan kepada para dewa adalah gadis perawan yang masih kecil.

C. Sejarah Penemuan Suku Maya
Suku Maya memang merupakan suku yang penuh misteri. Mereka menyembunyikan sesuatu dengan sangat rapi, bahkan rahasia-rahasia penemuan mereka pada masa lalu sangat sulit dipecahkan. Karena saking misteriusnya, peradaban mereka baru diketahui dan di temukan sekitar 14 abad kemudian. Penemuan ini bermula ketika bangsa Spanyol datang dan menjajah daratan Amerika Selatan pada abad ke-16 M.
     Saat itu, bangsa Spanyol terkenal sebagai penjajah daratan, yang melakukan agresi hingga ke ujung dunia. Mereka pun sampai ke daerah Meksiko (salah satu negara di Amerika Selatan). Penduduk Amerika Tengah dan Amerika Selatan ketika itu hidup sebagai petani yang primitif, sehingga mereka sama sekali tidak berdaya ketika bangsa Spanyol menembakan meriam dari kapal-kapal ke daratan mereka. Tentunya, Spanyol dengan mudah dan cepat dapat menaklukan Amerika Selatan sekaligus menyebarkan agama mereka ke tempat tersebut.
     Dari peristiwa itulah, proses penemuan suku Maya bermula. Waktu itu, dua orang misionaris yang melihat kepercayaan takhayul dan ilmu sihir penduduk Amerika Selatan, segera membakar tempat tersebut. Tetapi mereka tidak berpikir bahwa tempat yang mereka bakar adalah warisan dari suku Maya kuno. Tidak disangka bahwa tempat tersebut terdapat buku-buku kuno yang mencatat pusaka pengetahuan peninggalan kebudayaan suku Maya yang telah lama menghilang. Di dalamnya, tercatat secara terperinci tingkat ilmu pengetahuan dan budaya mereka yang mahatinggi. Keteledoran orang-orang Spanyol mengakibatkan buku kuno peninggalan suku Maya yang disembunyikan terbakar musnah. Setelah itu para sejarawan Spanyol berusaha merangkai kembali sejarah suku Maya kuno yang hilang dengan tambal sulam berdasarkan potongan naskah yang berhasil dikumpulkan.
     Meskipun terdapat sejumlah dokumen yang tersisa, namun sangat sulit bagi para ilmuwan dan sejarawan itu untuk merangkai sejarah yang rinci tentang suku Maya. Mereka pun berusaha memecahkan misteri-misteri dari dokumen-dokumen yang tersisa itu. Bukan hanya para sejarawan yang turun tangan untuk memecahkan sejarah peradaban suku Maya, tetapi arkeolog juga berusaha memecahkan dengan mengambil benda-benda peninggalan suku Maya untuk dijadikan bahan penelitian. Meskipun beberapa penelitian terus dilakukan, suku Maya masih menyimpan banyak misteri untuk dipecahkan.

>>Misteri Peradaban Suku Maya Part 2<<
COMING SOON

0 komentar:

Post a Comment

Jangan segan-segan untuk berkomentar ^^
Berkomentarlah menggunakan bahasa yang baik

Komentar yang berbau SARA, Promosi Barang/Jasa, ataupun Konten Dewasa akan langsung di hapus oleh admin.