Tareqi Sensei

Apakah kamu pernah melihat laba-laba? Seperti apa besarnya? Sebesar kuku jari kelingkingmu? Atau, sekuku jari jempolmu? Ah, itu, sih, kecil........ ahahaha. Laba-laba tarantula, ada yang berukuran 10 cm, bahkan 30 cm!


Si Goliath dan Si Chilean Rose
     Di dunia ini, ada sekitar 900 jenis laba-laba tarantula. Goliath Birdeater adalah tarantula bertubuh besar. Panjang dari kaki belakang sampai ke kaki depan seberangnya, bisa mencapai 30 cm. Ia bahkan sanggup melahap burung hummingbird. Hiiiiiiii........
     Kalo melihat Goliath, kayaknya engga banget, untuk dijadikan hewan peliharaan. Namun, ternyata cukup banyak orang yang menjadikan tarantula sebagai hewan peliharaan. Alasannya, tarantula adalah hewan yang mudah dirawat. Tarantula dewasa hanya makan sekali sebulan. Jadi tidak apa-apa kalau lupa diberi makan ^^
     Para pemula biasanya memelihara tarantula yang enggak galak dan menggigit. Misalnya, jenis Grammostola rosea atau si Chilean rose. Kalau merasa terancam, tarantula ini hanya merontokan bulu-bulunya untuk mengusir musuh.

Boleh Dipegang?
     Andai kita memelihara tarantula, bolehkah kita pegang? Jangan! Sebaiknya, jangan memegang tarantula! Apalagi, kalau cuma dipamerkan pada teman-teman atau keluargamu. Alasannya:

• Kulit kita biasanya peka. Bulu-bulu halus yang dirontokan tarantula, akan membuat kulit kita gatal. Berbahaya juga kalau masuk ke mata atau ke saluran anak yang alergi.
• Saat merayap ditanganmu, bisa saja tarantula takut jatuh. Di saat itu, ia bisa menggigit tanganmu. Racunnya memang tidak mematikan. Hanya terasa sakit seperti digigit tawon. Namun, bisa saja lukamu jadi infeksi. Lagipula, daripada digigit, mending engga digigit donggg.... ^^