Apa Itu Jihad?
Jihad-Ijtihad-Mujahadah
Jihad berasal dari kata juhd, yang kemudian berkembang dalam konsep ijtihad dan mujahadah. Semuanya berarti "upaya dengan kesungguhan penuh," meskipun tingkatnya berbeda: jihad bersifat fisik (jasmani), ijtihad bersifat pikiran (rasio), dan mujahadah bersifat rohani. Ketiganya sejalan dengan tiga lapis unsur diri manusia (jasmani-nafsani[rasio]-rohani). Ketiga upaya ini terkait pula dengan etos dinamika islam. Dalam Al-Qur'an (Q.29:69) dikemukakan bahwa Allah SWT akan menunjukan jalan kepada orang yang berusaha dengan kesungguhan penuh.
Apabila musuh berusaha membinasakan Islam atau mengotori kehormatannya, maka jihad dalam arti perang wajib bagi kaum muslim. Jika tidak mampu dengan jiwa, maka mereka wajib berjihad dengan harta untuk mendukung kaum muslim yang berperang (Q.9:38-41). Jihad bersifat fardu kifayah (dilakukan oleh sebagian) apabila negeri muslim itu memiliki orang yang dipersiapkan untuk menghadapi musuh. Tetapi apabila mereka tidak mampu, maka kewajiban jihad berlaku bagi semua kaum muslim.
Keutamaan Jihad
Jihad ditujukan semata-mata untuk Allah SWT dan dilakukan dengan sungguh-sungguh (Q.22:78), meskipun hasilnya bagi manusia (Q.29:6). Tujuan jihad adalah untuk mengharapkan rahmat Allah (Q.2:218) dan memperoleh keberuntungan (Q.5:35). Allah SWT berjanji memberi petunjuk bagi orang yang berjuang di jalan-Nya-jihad fisabilillah (Q.29:69). Jihad memiliki nilai keutamaan tertinggi, yaitu surga. Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa yang dua telapak kakinya berdebu dalam sabilillah, maka Allah mengharamkan api neraka kepadanya" (HR. Bukhari).
Dari segi materinya, ada dua macam jihad:
- Jihad harta
- Jihad jiwa
- Menghadapi musuh yang nyata, seperti orang kafir dan munafik
- Untuk tidak mengikuti langkah setan
- Untuk tidak mengikuti hawa nafsu dalam diri manusia
Termasuk dalam jihad adalah membangun masjid. |
Jihad membutuhkan strategi (Q.8:60), yakni upaya untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan musuh. Apabila kekuatan musuh tidak tertandingi, maka diperlukan kesabaran untuk tetap bersemangat. Allah SWT menjamin bahwa kesabaran dapat mengalahkan musuh yang berjumlah lebih banyak (Q.8:65-66). Demikian pula jihad melawan setan, yang merayu dari empat penjuru: muka, belakang, kiri, kanan (Q.7:17). Dua penjuru lain tidak bisa dimasuki setan: atas (kehadiran Allah) dan bawah (kesadaran manusia akan kelemahannya di hadapan Allah). Untuk mengalahkan setan, manusia harus berlindung kepada Allah dengan berzikir. Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya setan itu bercokol di hati anak Adam; apabila ia berzikir, maka setan mundur menjauh, dan apabila ia lengah, maka setan berbisik" (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas).
Sekian postingan saya mengenai "Apa Itu Jihad?" Semoga bermanfaat bagi yang membacanya dan yang membagikannya :)
0 komentar:
Post a Comment
Jangan segan-segan untuk berkomentar ^^
Berkomentarlah menggunakan bahasa yang baik
Komentar yang berbau SARA, Promosi Barang/Jasa, ataupun Konten Dewasa akan langsung di hapus oleh admin.